PERTANYAAN :
Assalamualaikum ustadz..
Batalkah wudhu seseorang yang menyentuh dzakar/farji yang sudah terpisah dengan jasadnya?
JAWABAN :
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..
Kalau sekiranya dzakar/ farji tersebut masih layak disebut sebagai alat kelamin maka masih tetap membatalkan wudhu, lihat Syarh sulam attawfiiq hal. 21 :
وشمل إطلاقه الذكر المبان لصدق الاسم وأما فرج المرأة المبان فحكمه كذلك إن بقي الاسم وإلا فلا يؤخذ من ذلك أن الذكر لو قطع ودق حتى خرج عن كونه يسمى ذكرا أنه لا ينقض وهو كذلك
Kemutlakan penjabaran Mushannif (pengarang kitab-tentang batalnya menyentuh alat kelamin) mencakup pada dzakar (alat kelamin jantan) yang terputus (juga dihukumi membatalkan wudhu) bila masih layak disebut dzakar, sehingga dapat disimpulkan apabila ada dzakar terputus dan tercacah hingga tidak layak untuk disebut dzakar maka tidak membatalkan wudhu begitu juga dengan farji (alat kelamin wanita). [ Nihaayah alMuhtaaj I/119-120 ]. Lanjutkan membaca T012. HUKUM MENYENTUH ALAT KELAMIN MANUSIA YANG SUDAH TERPISAH DARI RAGANYA